*judul
titipan seorang teman
Tidak
terasa sudah hampir 3 bulan berada di kota pare-pare, menuntut ilmu di
universitas muhammadiyah. Cerita bahagia, cerita lucu, dan cerita sedih
terangkai menjadi cerita indah menampilakan semua karakter pembelajar.
Awal2-awal kedatanganku hanya dua
jalur mobil yang kutahu, perumnas dan lapadde (^_*), dan tujuannya hanya rumah
dan kampus. Begitu juga dengan teman kuliahku mulanya hanya 1 orang Alhamdulillah
dengan berjalannya waktu telah banyak tempat yang kutahu (jalur mobil saja ada
5), dan telah banyak teman yang kumiliki. Ketika waktu perkuliahan sudah mulai
berjalan.
Tidak
hanya itu, sy mesti beradaptasi total: lingkungan, suhu, dan kultur. Tidak
kubayangkan hal yang paling sering kuhindari, sy mesti membersamainya setiap saat
dn inliah hal berat yang kurasa selama tinggal diparepare. Yah….suhu kota
parepare, membuatku mesti terus ditemani kipas angin 24 jam, diluar jam kuliah
dan aktivitas diluar rumah. Padahal dirumahku dikendari, jangankan menggunakan
sarung, selimut saja masih terasa dingin.
Payung
biruku dengan setia menemani hingga kekota ini setiap menyusuri jalan-jalan
panjang kota parepare. Mungkin akan menjadi pemandangan aneh bagi warga
parepare, karena sepanjang jalan yang kulewati tak satu orangpun yang kutemui menggunakan
payung diterik matahari seolah panas telah menjadi biasa bagi mereka (hehhe
malu sendiri, jadi perhatian). Mayoritas warga kota parepare bersuku bugis,
maka sy pun mesti biasa dengan kultur mereka, termasuk soal makanan. Menu yang
sering dan mesti biasa di lidah dan leherku adalah masakan berbumbu, pedas,
santan, dan gorengan, bahkan perutkupun mesti beradaptasi dengan makanan ala
parepare. Maka bisa dipastikan berat badanku melonjak cepat setelah sebulan
disini. Kadang-kadang makan itu sedikit dipaksakan dengan riwayat maagku yang
membuatku sering teringat makanan dirumah; sayur bening “purundawa auri”, ikan
dimasak “tawa oloho” ditambah sinonggi..mantap euy……beberapa tempat-tempat yang
menjadi icon kota pare-pare telah kukunjungi mulai dari taman makam pahlawan,
pantai bibir, pantai sepanjang pelabuhan, alun-alun kota, kantor walikota,
lapan, masjid agung, pasar senggol, dan toko pink (^_*). Masih kuingat ketika
pertama datang dikota ini dua tempat yang sering kudengar direkomendasikan
untuk kukunjungi; pasar senggol dan toko pink. Dan memang rasanya disanalah
nafas kehidupan kota parepare. Beragam kebutuhan, tersedia disana dengan harga
miring (sesuai dengan dompetku ^_^). Keramaian kota parepare menyatu dengan
tempat tersebut.
Kakiku
juga mesti terbiasa dengan medan pegunungan, bahkan dikampus pun mesti melewati
jalanan menanjak dan tajam. Tapi harus kauakui kota ini begitu cantik dengan
pemandangan laut sebagai hamparannya dan pegunungan sebagai pijakannya, yang
telah memikat hatiku. Waktu
terasa lama bergulir yang terbayang hanya kampung halaman, namun 2 minggu
menjelang kepulanganku kekendari, kusadari satu hal sebagian hatiku telah
menyatu disini (in my heart). Kadang kumerasa betapa sempurnya hidupku
dikelilingi orang-orang luar biasa dari berbagai daerah, yang mengajariku
banyak hal penting dalam hidup ini; cinta, persahabatan, ketulusan,
kebersamaan, saling berbagi. Teman2 di pondok biru (my small palace); kk maya
(ci’ panggilan dr ami), nurmala and the jors, edha stowne, almi
(titipan,,,heheh) pondok viktoria; nona kuadrat, lina, ela (ana kutu katany’ ka
ros), pondok bergoyang (palopo and the gank ^_^); erind, nia, ika, titin,
winda, indra, irfan panjang dan irfan pendek (^_^), fillah, pinrang and the gank pa sj, cimma, anti, asra,
pt endrekang, (yang selalu membawakanku buah-buahan),hasni, khiya, ketua kelas dan
asistennya ( ade dn syafii), grup sinjai mail dan muhlis, bundaku (nurbaiti),
ffathinah (mumuju),fatma sidrap, pa dwi luwu, suaib, natalius toraja, wahyudin korea (heheh,,,
kata teman2), ka besse, burhan, citra, risqih, Irma, suri, sukri barru, idhan
bulukumba and for all my family in A3.
Kutuliskan ini sebagai ungkapan terima
kasihku………….
looking to my
heart you will find “wonderfull rainbow”
sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu..
namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain
meninggalkanmu..
kalian hadir dalam hidupku karena sebuah alas an….
Mengajariku berbagi, bahagia, tertawa, kecewa, sakit,
sedih, ketulusan…
Jika Allah menciptakan pelangi untuk mengindahkan
langit
Kalian diciptakan untuk mengindahkan hidupku
Sahabat bukan tentang siapa yang telah lama kamu kenal
Tapi siapa yang ,menghampiri hidupmu dan tidak pernah
meninggalkanmu
Meminjam istilah teman “ semoga persahabatan dan
pertemanan kita semua tidak sesempit teritorial yang membatasi kita”
Ucapan terimakasihku kepadanya yang telah memotivasiku
untuk menulis,,,
My small palace
27 februari 2012, pkl. 10.58